(150)

Hari ini, Selasa, 28 Juli 2020, telah terjadi akad nikah antara siswaku yang tamat 2011 dengan siswaku yang tamat 2015. Pernikahan yang sudah direncanakan sejak awal, Alhamdulillah berjalan lancar. Walaupun Pak KUA yang akan memimpin acara ijab kabul datang terlambat, tak mengurangi kesakralan pernikahan siswaku.

Siswaku yang perempuan adalah juga kolegaku dalam bekerja. Kami sama-sama mengabdi di SMA tempat siswaku mengenyam pendidikan dulu. Siswaku yang laki-laki mengabdi sebagai guru SD. Mereka sudah saling kenal dekat sejak beberapa bulan yang lalu.

Suasana saat sebelum ijab kabul cukup menyita emosi. Saat pembawa acara mempersilakan calon mempelai untuk meminta izin dengan kedua orang tua sebelum ijab kabul, air mata tak dapat tertahankan, termasuk air mataku. Kami menghayati setiap kalimat dari pembawa acara yang begitu menyentuh hati.

Ketika ijab kabul, suasana semakin terasa sakral. Para saksi baik dari pihak calon mempelai laki-laki dan calon mempelai perempuan sudah siap. Ayah siswaku yang perempuan membaca lafaz ijab. Siswaku yang laki-laki menjawab dengan lafaz kabul. "Sah," jawab para saksi saat ditanya oleh Pak KUA. Kami pun membacakan doa tanda bersyukur atas kelancaran ijab kabul siswaku.

Aku bahagia bisa menyaksikan secara langsung pernikahan siswaku. Bagiku, tak ada yang namanya mantan siswa. Walau tamat tahun berapapun, aku tetap menganggapnya siswaku. Kuucapkan selamat menempuh hidup baru untuk Afridolta dan Nalia Rahyusri Nengsih. Semoga selalu berbahagia. Aamiin...

Sumpur Kudus, 28 Juli 2020